Pertumbuhan ekonomi dimungkinkan mencapai 5,1% pada 2016 yang didorong konsumsi rumah tangga dan investasi
Laju pertumbuhan ekonomi nasional sebagian besar masih ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi alias PMTB
berkurangnya ataupun menghilangnya besaran upah selain merugikan para pekerja, konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan juga menjadi sumber utama terkontraksinya perekonomian Indonesia akibat pandemi.
Di bulan Januari 2021, terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan sebesar 0,44%
Konsumsi rumah tangga masih yang menjadi tertinggi dengan menyumbang 57,6% Produk Domestik Bruto (PDB), kedua adalah PMTB (investasi) 31,6%.
Konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang tertinggi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni mencapai 57,6 persen.
Wakil Ketua Komisi XI Dolfie OFP, selaku Ketua Panja Pertumbuhan dan Pembangunan Nasional, mendorong pemerintah untuk melakukan kebijakan dan program sebagai upaya mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.
Simulasi perubahan pengeluaran rumah tangga dan manfaat perlinsos yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menunjukkan bahwa program perlinsos PEN cukup efektif dalam menjaga tingkat konsumsi rumah tangga miskin dan rentan.
Namun, kami memperkirakan pemulihan PDB yang kuat di masa mendatang, dengan konsumsi rumah tangga yang didukung oleh kenaikan harga komoditas dan panen beras yang melimpah diharapkan pada triwulan IV 2021
BPS telah merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021. Jika dilihat year-on-year (yoy), pertumbuhan kuartal III 2021 mencapai 3,51 persen, lebih rendah dari kuartal II 2021 yang mencapai 7,07 persen.